Pentingnya mengetahui informasi tentang gejala penyakit anosmia sehingga dapat langsung dilakukan penanganan yang benar dan tepat, simak ulasan berikut ini.
Anosmia merupakan ketidakmampuan untuk mencium yang bersifat permanen maupun sementara di mana tergantung penyebabnya.
Dapat beberapa kasus orang yang memiliki permasalahan ini sejak lahir. Para ahli menduga bahwa penyakit ini terjadi pada 3 sampai 20% populasi manusia.
Beberapa orang menyebutkan kondisi ini sebagai buta penciuman dan salah satu efeknya yaitu mengalami gangguan selera makan. Inilah pentingnya paham mengenai penyakit anosmia sehingga tidak menimbulkan permasalahan lain.
Informasi Seputar Gejala Penyakit Anosmia
Agar bisa mendapatkan penanganan yang cepat maka Anda harus mengetahui apa saja gejalanya. Sudah pasti gejala utamanya yaitu pasien tidak mampu mencium aroma tertentu. Kondisi ini bisa menjadi parah di mana pasien tidak mampu mencium aroma yang kuat seperti parfum maupun bau gas.
Jika Anda berada dalam kondisi ini tanpa adanya flu atau pilek maka harus segera menghubungi dokter agar mendapatkan pemeriksaan yang lanjut. Apalagi gejala penyakit anosmia disertai dengan kepala pusing, kehilangan indra perasa, dan tubuh terasa lemas maka tidak boleh dianggap remeh.
Nantinya dokter akan melakukan pemeriksaan mengenai gejala anosmia disertai riwayat kesehatan untuk memberikan penanganan yang tepat. Karena anosmia bisa menjadi tanda awal dari penyakit neurodegeneratif.
Selain itu orang yang tidak mampu mencium aroma maka tidak dapat merasakan peringatan bau dalam makanan maupun lingkungan. Tidak heran jika pasien yang mengidap penyakit ini mengalami penurunan kualitas hidup sehingga bisa memberikan efek buruk dalam jangka waktu panjang.
Beberapa Penyebab Timbulnya Penyakit Ini
Setelah paham mengenai gejala penyakit anosmia, maka jangan lewatkan tentang penyebab kemunculannya. Hal ini bisa membantu Anda untuk menghindari faktor terjadinya permasalahan kesehatan ini sehingga dapat mencegahnya. Berikut beberapa penyebabnya yaitu:
-
Gangguan obstruksi
Obstruksi merupakan hambatan pada indra penciuman yang merupakan penyebab terbanyak dalam kasus anosmia. Salah satu faktor timbulnya obstruksi yaitu peradangan seperti flu dan rhinosinusitis. Selain itu, adanya benjolan di lubang hidung seperti polip bisa menjadi salah satu penyebab terhambatnya kemampuan mencium aroma.
-
Trauma kepala
Adanya cedera di bagian kepala bisa menimbulkan kerusakan pada hidung maupun sinus sehingga menghambat mekanisme untuk dapat menghirup aroma. Trauma pada kepala juga bisa menimbulkan kerusakan pada saraf. Namun gejala penyakit anosmia akibat trauma kepala dapat bersifat sementara maupun permanen di mana tergantung pada jenis kerusakannya.
-
Penuaan
Jika seseorang mengalami penuaan maka memberikan pengaruh terhadap kemampuan untuk mencium bau-bauan. Hal ini dikarenakan berkurangnya jumlah sel pada saraf penghidu.
-
Penyakit bawaan dari lahir
Beberapa orang yang memiliki penyakit bawaan dari sejak lahir seperti sindrom turner dan sindrom kallmann maka berpotensi untuk mengidap penyakit anosmia. Bahkan tidak menutup kemungkinan penyakit ini bersifat permanen.
Dampak dari Penyakit Anosmia
Walaupun teriak remeh tetapi gejala penyakit anosmia ini bisa memberikan dampak besar terhadap kualitas hidup seseorang. Salah satu dampaknya yaitu ada gangguan pengecapan karena antara indra penciuman dengan pengecapan saling berkaitan erat.
Tidak heran saat seseorang mengalami permasalahan kesehatan ini maka membuat mereka sulit mengenali rasa makanan. Dampak lainnya yaitu penurunan nafsu makan karena efek dari tidak dapat mengenali rasa makanan.
Kondisi ini membuat pasien mengalami penurunan nafsu makan sehingga jika dibiarkan dalam jangka waktu lama bisa kekurangan nutrisi. Pastinya memberikan pengaruh besar terhadap kesehatan dan perkembangan tubuh.
Gejala penyakit anosmia juga bisa mengancam keselamatan akibat pasien tidak bisa mendeteksi bau asap atau gas. Jadi pada saat kebakaran atau keracunan maka pasien tidak menyadari kondisi tersebut. Inilah alasan mengapa saat Anda kehilangan kemampuan indera penciuman harus datang sesegera mungkin ke dokter.
Diagnosis dan Cara Pengobatan Anosmia
Dalam pengobatan penyakit ini maka dokter akan melakukan pemeriksaan terlebih dahulu untuk bisa mengambil tindakan yang tepat. Dalam diagnosis dokter akan melakukan pemeriksaan dengan beberapa tes mulai dari CT scan yang menggunakan sinar x agar mendapatkan gambaran otak dengan detail.
Dokter juga akan melakukan MRI, x-ray tengkorak, dan endoskopi hidung agar bisa melihat bagian dalam. Untuk pengobatannya juga bergantung dengan penyebab. Apabila penyebabnya akibat pilek, alergi, atau infeksi sinus biasanya akan hilang sendiri dalam beberapa hari.
Namun jika penyebabnya dikarenakan adanya sumbatan maka cara mengatasinya dengan menghilangkan apapun yang menghalangi saluran hidung. Pengangkatan ini bisa melibatkan prosedur seperti menghilangkan polip, meluruskan septum hidung, dan membersihkan sinus.
Namun jika pasien yang berusia lanjut berpotensi untuk kehilangan indera penciuman secara permanen. Apalagi penyakit ini timbul karena adanya permasalahan kesehatan lain sehingga sulit mencegahnya.
Namun ada langkah yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko seperti tidak merokok dan menggunakan alat pelindung ketika berolahraga agar terhindar dari penyebab akibat cedera.
Langkah pencegahan lain juga bisa dengan mempraktekkan gaya hidup sehat sehingga mencegah timbulnya penyakit yang meningkatkan potensi terjadinya anosmia. Walaupun gejala penyakit anosmia terlihat sederhana tetapi bisa berpengaruh besar terhadap kehidupan.