
Mengetahui penyebab feses bau bisa jadi pertanda permasalahan digestasi atau pencernaan yang berpengaruh terhadap kondisi tubuh. Feses atau air besar sendiri merupakan sisa dari pengelolaan santapan dari tubuh. Umumnya berwangi tidak sedap.
Sebagai limbah sisa hasil produksi tubuh, wanginya berasal dari bakteri yang mengalami pembusukan. Termasuk di dalamnya yaitu berbagai unsur kimia seperti gas hydrogen sulfide, thiol dan lain sebagainya dalam digestasi.
Mengenal Penyebab Feses Bau Busuk
Jika wangi air besar berbeda dari biasanya, atau sangat busuk bisa jadi pertanda kondisi tubuh tidak baik. Terutama bagi kondisi tubuh digestasi karena berbagai alasan. Berbagai permasalahan dapat menjadi faktor dari wangi tidak normal ini.
Termasuk di dalamnya yaitu masalah penyerapan santapan, sumbatan saluran digestasi, hingga abses abdominal. Banyak hal berpengaruh terhadap wangi dari air besar termasuk santapan yang dikonsumsi.
Konsumsi lemak secara berlebih jadi salah satu contoh yang menyebabkan air besar berbau tidak enak. Selain itu, konsumsi obat-obatan juga dapat berpengaruh.
Infeksi rotavirus maupun darah juga bisa jadi faktor air besar tidak sedap. Beberapa tahun sebelumnya, air besar digunakan dalam mendeteksi terjadinya masalah digestasi.
Meski begitu, hal ini tetap bisa jadi pertanda masalah kondisi tubuh yang cukup serius. Berikut beberapa penyebab feses bau busuk yang bisa jadi tanda masalah kondisi tubuh:
1. Celiac
Celiac merupakan masalah pada digestasi yang cukup kronis akibat sistem kekebalan tubuh. Sistem kekebalan tersebut dapat menyerang sel-sel yang masih sehat. Alasan masalah ini timbul karena penyerapan santapan mengandung gluten seperti protein gandum.
Kondisi tersebut membuat saluran cerna mengalami kerusakan sehingga tidak bisa menyerap makanan dengan baik. Salah satu tandanya, yaitu air besar mengeluarkan wangi busuk. Hal tersebut bisa jadi pertanda dari masalah celiac.
2. Usus Pendek
Penyebab feses bau selanjutnya yaitu karena keberadaan dari sindrom. Sindrom bisa terjadi ketika usus halus harus dipotong atau bisa karena kerusakan akibat suatu masalah.
Usus halus yang mengalami perubahan ukuran tersebut akhirnya tidak bisa menjalankan fungsinya. Padahal organ digestasi ini memiliki fungsi untuk menyerap santapan dengan lebih baik.
Jika sindrom terjadi maka penyerapan gizi jadi kurang maksimal sehingga menyebabkan air besar berbau busuk. Selain menyebabkan wangi busuk, ada beberapa indikasi lain yang mungkin saja terjadi pada sistem digestasi.
Seperti mengalami keram perut dan berbagai indikasi lainnya. Kondisi ini cukup langka yang membuat penderita mengalami mal absorpsi sehingga air besar beraroma tidak sedap.
3. Fibrosis Kistik
Penyebab feses bau selanjutnya yaitu fibrosis kistik akibat dari kelainan sejak lahir. Ketidaknormalan tersebut menyebabkan tubuh menghasilkan lendir secara abnormal. Baik itu pada bagian paru, saluran digestasi, hingga pada bagian organ lainnya.
Jika kondisi tersebut terjadi pada saluran digestasi dapat menjadi faktor dari penyumbatan enzim. Akibat dari penyumbatan tersebut enzim membuat tubuh mengalami masalah penyerapan santapan.
Akibatnya, tubuh sulit mendigestasi gizi dari santapan yang dikonsumsi. Hal tersebutlah yang membuat air besar jadi berbau busuk. Selain itu, kondisi ini juga menyebabkan berbagai keadaan lain seperti sembelit, prolapse anus, hingga masalah pertumbuhan.
4. Infeksi
Terjadinya infeksi bisa mempengaruhi kondisi saluran sehingga jadi penyebab feses bau. Infeksi tersebut dapat menyebabkan berbagai kondisi yang mempengaruhi lambung.
Masalah terjadi sebagai akibat dari kontaminasi berbagai patogen seperti E. coli, Salmonella, rotavirus, hingga parasit. Selain membuat wangi busuk, juga bisa mengindikasikan berbagai keadaan lainnya.
5. Konsumsi Sulfur Secara Berlebihan
Pada beberapa jenis santapan mengandung senyawa sulfur, dimana jika penyerapan berlebihan dapat menyebabkan air besar berbau busuk. Penyerapan berbagai santapan yang mengandung sulfur dapat membuat gas dalam saluran meningkat.
Ketika tubuh menerima hidangan mengandung sulfur secara berlebihan, saluran akan bekerja lebih keras terutama dalam proses digestasi berbagai santapan tersebut. Akibatnya, saluran menghasilkan lebih banyak gas dengan wangi sulfur.
Hal tersebut dapat menjadi penyebab feses bau busuk. Sementara itu, berbagai santapan yang mengandung banyak sulfur diantaranya yaitu daging merah, bawang putih, susu, brokoli, kubis dan lain sebagainya.
Meski kondisi digestasi cukup baik namun jika santapan tersebut mengandung terlalu banyak sulfur tetap membuat air besar berbau tidak sedap. Oleh sebab itu, penyerapan santapan mengandung sulfur berlebih tidak menjadi indikator datangnya masalah.
6. Konsumsi Obat-obatan
Obat-obatan jenis tertentu bisa jadi faktor masalah digestasi, baik itu diare maupun air besar jadi berbau busuk. Termasuk di dalamnya yaitu berupa suplemen.
Terlebih jika orang yang menggunakannya memiliki alergi pada berbagai bahan di suplemen. Selain itu, penyerapan antibiotik bisa menyebabkan air besar jadi tidak sedap. Faktornya bisa berbagai hal termasuk masalah keseimbangan akibat bakteri di saluran.
Selain menyebabkan air besar busuk juga mengakibatkan diare. Penurunan asam lemak atau prebiotik juga bisa jadi faktor lainnya. Selain itu, konsumsi obat-obatan tertentu bisa menimbulkan masalah penyerapan air yang ada di saluran.
BAB berbau tidak enak bisa karena berbagai sebab, terlebih pada dasarnya air besar ini memang sudah berbau tidak sedap. Namun terkadang air besar yang dikeluarkan mempunyai wangi tidak seperti biasa.
Hal tersebut bisa menjadi pertanda mengenai keberadaan berbagai masalah pada digestasi. Oleh sebab itu, penting mengetahui penyebab feses bau busuk agar dapat mengidentifikasi jika ada masalah digestasi dengan lebih cepat.